Hanuang.com – Investigasi yang dilakukan DPD GML Kota Metro terhadap sejumlah pekerjaan proyek fisik membuahkan hasil. Tercatat, sejumlah proyek fisik tahun 2018 diduga dikerjakan secara asal-asalan, bahkan ada proyek yang mangkrak alias tidak selesai.
Di antara proyek-proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan, yakni proyek lampu penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur irigasi pada Jalan Jenderal Sudirman Metro Barat.
Proyek yang baru selesai itu, ternyata ditemukan puluhan titik lampu yang sudah tidak menyala. Bahkan, 8 titik diantaranya bola lampu pecah. Tak hanya itu, jalan setapak paving block di sepanjang jalur tersebut, tampak retak-retak pada sejumlah titik.
Kemudian, proyek lain yakni proyek redemix atau pelebaran bahu jalan pada ruas Jalan Letjend Amir Mahmud Ganjaragung Metro Barat, selain sudah retak-retak pada sejumlah titik, ketebalan cor bervariasi hanya sekitar 5 cm, 10 cm, hingga 12 cm. Juga, lebar cor-coran bervariasi mulai dari 40 cm hingga 60 cm.
Tak kalah buruknya, yakni proyek Flying Fox di Kelurahan Sumbersari Metro Selatan yang mangkrak alias tak rampung. Besi-besi pada menara terlihat sudah berkarat.
Lalu, proyek pembangunan gedung Posyandu di Kelurahan Yosorejo Metro Timur, juga tidak rampung. Bangunan hanya selesai pada pemasangan dinding dari bata dan pemasangan atap berbahan rangka baja.
“Atas sejumlah temuan itu, DPD GML Kota Metro, mendesak untuk segera mensikapi hasil pekerjaan fisik yang menjadi temuan tim investigasi. Apapun bentuknya, proyek itu didanai oleh uang rakyat. Walikota Metro harus segera mensikapinya,” ungkap Slamet Riadi, selaku Ketua DPD Metro, Kamis, (18/07/19).
“Namun, jika tidak ada upaya dari pemkot, kami akan meneruskan atau melaporkan temuan tersebut keaparat penegak hukum, karena jelas diduga kuat ada unsur merugikan keuangan negara, bahkan kami akan melakukan aksi unjuk rasa” Tambahnya. (Arya/Wie)