Hanuang.com – Kakek Napan (83), warga Desa Taman Sari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hidup sebatangkara karena istri dan anak-anaknya sudah pada meninggal.
Pergi dari rumahnya sejak sekitar 10 hari yang lalu dan tidak ada yang dipamiti, tutur Wartono keponakannya.
Pada Jum’at, 28/2/2020 sore, ketika Kapolres Lampung Selatan pulang dari dinas melihat di pinggir jalan depan rumah dinasnya ada seorang kakek yang nampak kebingungan sedang duduk berlindung di bawah pohon.
Dibelakang mobil Kapolres ada M. Fadli, PNS Subbag Humas Polres, yang juga aktivis relawan di Lampung Selatan, juga tinggal di asrama. Atas ijin Kapolres, kakek tersebut dihampiri dan ditanya oleh Fadli, namun sang kakek sepertinya kebingungan dan susah bicara karena kelelahan.
Karena kondisi kakek yang demikian, akhirnya Fadli mengambil inisiatif membawa pulang kakek tersebut.
Setelah sampai di rumah, sang kakek dimandikan, diganti pakaiannya, diberinya makan tapi tidak mau makan, lalu disuruh istirahat.
Setelah beberapa lama istirahat, kondisinya tampak membaik, sang kakek ditanya, identitasnya, asal-usulnya darimana, dan dia mengaku dari Lelea, Indramayu.
Hanya itu jawaban sang kakek, tidak ada jawaban lain, sehingga Fadli berinisiatif kembali mencari identitas kakek ini dengan menelfon Polres Indramayu, kemudian diteruskan ke Polsek Lelea, dan alhamdulillah, Bhabinkamtibmas di Polsek Lelea dapat menemukan keluarga kakek tersebut di Desa Tamansari.
Maka pihak keluarga berembug untuk persiapan menjemput kakek Napan ini di Polres Lampung Selatan.
Kakek Napan diserahkan kembali kepada pihak keluarganya oleh Kabag Sumda, Kompol Maryadi, SH, MH atas nama Kapolres, AKBP. Edi Purnomo, SH, SIK, MM, disertai pemberian bantuan dana dari Kapolres, dan diterima oleh Wartono keponakannya, pada hari Sabtu, 29/2/2020.
Atas nama keluarga kakek Napan, Wartono menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Lampung Selatan, yang telah dengan susah payah membantu kami mengembalikan kakek Napan kepada kami. (Arya)