Hanuang.com – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung Selatan (Lamsel) sepertinya menunjukkan sikap arogansinya.
Buktinya, hingga genap satu pekan BPN setempat enggan menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa pengusiran terhadap jurnalis anggota Komunitas Jurnalis Harian Lampung Selatan (KJHLS) yang tengah bertugas melakukan peliputan pada Kamis (23/7/2020) lalu.
Lantaran BPN masih juga belum menunjukkan iktikad baik, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di kabupaten itu juga turut geram. Mereka bahkan menyatakan dukungan kepada KJHLS untuk melakukan aksi di Kantor Pertanahan Lamsel.
Dukungan itu disampaikan LSM Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) dan LSM Sapu Jagad Lamsel, di Sekretariat KJHLS yang berada di bilangan Jalan Kolonel Makmun Rasyid, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Rabu (29/7/2020).
Kedua LSM itu menyatakan, bakal memberi dukungan moral dan imoral untuk mendorong aksi masa ke BPN. Sebab mereka menilai, perlakukan oknum BPN Lamsel yang mengusir wartawan saat melakukan peliputan merupakan penjegalan fungsi kontrol sosial.
Ketua LSM Sapu Jagad, Zulfijar, SE menegaskan, pihaknya siap mengerahkan anggotanya untuk mendorong aksi solidaritas di depan Kantor BPN Lamsel.
“Kami siap mendukung. Tinggal ditentukan jadwalnya saja, kami juga akan turun. Sebab, media dan LSM adalah sesama kontrol sosial. Apabila ada perlakuan seperti ini (pengusiran, red) maka bisa dianggap penjegalan fungsi kontrol kita,” ketusnya.
Senada disampaikan Panglima LMPI Lamsel, Hari Fajar Dinamika. Ia mengatakan, LMPI juga akan turun untuk mendukung aksi tersebut.
“BPN adalah kantor pelayanan publik. Jika pejabatnya tidak bisa menghargai profesi jurnalis, maka pelayanan seperti apa yang akan dilakukan kepada masyarakat umum,” tegasnya.
Sebagai dukungan totalitas mereka, kedua LSM itu siap menandatangani dan memberikan stempel atas nama lembaga dalam surat pernyataan sikap solidaritas antar lembaga.
Hingga berita ini diterbitkan, lagi-lagi pihak BPN Lamsel enggan dikonfirmasi. Beberapa kali wartawan mencoba menghubungi Kasi Sengketa BPN Lamsel, Rahmat Kurniawan enggan menjawab.
Begitu juga saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp. Meski dalam kondisi terkirim, namun tidak dibalas.
Terpisah, Ketua Umum Ormas GML, Rizal Anwar menyatakan bahwa akan mendukung langkah yang diambil oleh para pewarta dalam menegakkan keadilan.
“Kita mendukung penuh langkah kawan-kawan media dalam menegakkan keadilan, jika memang oknum BPN itu bersalah, seharusnya minta maaf, bisa panjang urusannya, demo saja sekalian” bebernya.
“Harus dipahami bahwa, wartawan adalah profesi dan bagian dari pilar demokrasi,” tambahnya.
Hal semada diungkapkan oleh Ketua LPKSM-GML, Syaifunnaim, yang menulis surat terbuka atas tindakan yamg dilakukan oleh oknum BPN Lamsel terhadap para jurnalis.
Berikut osi surat terbuka yang ditulis oleh akun LPKSM GML di Wall Facebook-nya :
Kepada Yth: Oknum BPN Di-Lamsel.
Semoga bapak dalam keadaan siap sesadar2nya siap menjawab sesehat2nya.
Patut bapak ketahui Negri ini adalah negara Demokrasi terbesar di dunia dan Lam-Sel adalah salah satu kabupaten yang ada dalam bagian NKRI yang selama ini kami rasa mulai terus berbenah dan tumbuh Demokrasi nya.
Dan takut bapak lupa memahami. “Bahwa ada empat pilar yang menopang demokrasi Indonesia, semuanya harus saling menopang. “Bila satu pilar cacat, maka akan berdampak terhadap kinerja pilar lainnya.
Bapak mungkin sudah tau bahwa Pilar demokrasi ada empat, yaitu Lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, dan Kebebasan Pers,”
Hari2 ini saya di kenjutkan dengan beberapa pemberitaan media tentang dugaan pengusiran yg di lakukan oleh bapak terhadap rekan seperjuangan kami dan itu sangat melukai perasaan kami sebagi penggiat kebebasan Pers.
Saya hanya menghimbau kepada bapak untuk segera menyadari melakukan klarifikasi untuk menjelaskan sejelas2ny dan apabila bapak merasa melakukanya bapak seharusnya segera meminta maaf sebagai bagian menjunjung tinggi kearifan Lokal di Negri ini.
Sekian surat dari kami semoga bapak berkenan berbesar hati melakukan langkah langkah untuk tegaknya keteraturan berNegara di negri ini atau gerakan kami akan semakin solid, besar pantang mundur dalam membela dan simpati terhadap rekan kami.
Sekian surat terbuka ini di buat semoga kuota bapak sanggup membacanya.
A/n Yang peduli terhadap Demokrasi!
Penulis : (Arya)