Hanuang.com

Tahun Ini Di Lamsel Angka Stunting 30%, Tahun Depan Pemkab Targetkan Kurang Dari 20%

Hanuang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel), berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penurunan angka anak kerdil (Stunting) di wilayahnya.

Hal ini ditegaskan oleh Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto usai menandatangani komitmen percepatan pencegahan anak kerdil yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Red Top, Jakarta, Kamis, (22/11/18).

Diketahui acara tersebut dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia (RI).

Di Kabupaten Lamsel, saat ini terdapat 10 Lokus/Desa untuk penurunan angka stunting. Kesepuluh desa itu yakni, desa Kemukus dan Bangun Rejo di Kecamatan Ketapang, Desa Banjarmasin di Kecamatan Penengahan, Desa Batu Balak di Kecamatan Rajabasa, Desa Taman Agung dan Desa Tajimalela di Kecamatan Kalianda, Desa Way Gelam dan Karya Mulyasari di Kecamatan Candipuro, Desa Pancasila di Kecamatan Natar, serta Desa Mekarsari di Kecamatan Way Sulan.

Menurut Nanang, angka stunting di Indonesia pada tahun 2013 mencapai angka 38%.

“Angka ini sama dengan jumah angka stunting pada anak-anak dibenua Afrika. Karena itu Presiden RI, Ir. Joko Widodo sangat prihatin dengan kondisi stunting dinegara kita. Padahal jika bicara kondisi ekonomi dan sumberdaya alam dan manusianya, negara kita lebih maju ketimbang negara-negara dibenua Afrika,” ujar Nanang.

Oleh karena itu, Pemerintah Pusat meminta komitmen seluruh Kepala Daerah untuk menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia.

“Sebagai salah satu Kabupaten yang hadir pada malam ini, maka sebagai kepala daerah saya wajib dan berkomitmen untuk menurunkan angka stunting dikabupaten kita,” tegas Nanang.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lamsel, Angka stunting di tahun 2013 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) sebesar 42%. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 30%.

“Di Tahun 2019 mendatang kita targetkan angka stunting di Kabupaten kita kurang dari 20%,” tandas Nanang.

Menurut Dinas Kesehatan, upaya yang telah dilakukan sebelumnya yakni, telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Upaya Penurunan Stunting.

“Teknisnya dilakukan dengan lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan, Ketahanan Pangan, Permukiman, PMD, PPKB, Dinas Perikanan dan Bappeda” ungkap dr. Jimmy Banggas Hutapea.

“Seperti intervensi spesifik antara lain pemberian obat cacing, vitamin A pada balita, sanitasi dan air bersih dan pengadaan jamban. Kemudian untuk pencegahan dini dilakukan dengan advokasi pada masyarakat tentang 1000 hari pertama kehidupan,” tutupnya. (Arya)

Share

BERITA TERBARU