Hanuang.com

Lamsel Berduka, Gempa & Tsunami Hantam Kota Kalianda

Hanuang.com – Lampung Selatan berduka. Sejumlah masyarakat Kalianda bawah panik, berlarian menuju dataran tinggi untuk menyelamatkan diri dari terjangan ombak setinggi hampir 10 meter.

Gempa tektonik berkekuatan 6,9 skala richter dengan titik kordinat 6,51 LS, 102 BT  kedalaman 10 km, selain membuat warga berhamburan menyelamatkan diri, juga membuat sejumlah fasilitas umum rusak.

Sementara itu, dilokasi wisata kuliner Dermaga Bom Kalianda, yang terdampak paling parah, ambulan hilir mudik melakukan evakuasi para korban yang berjatuhan akibat terjangan ombak.

Dari kejauhan tampak terlihat 3 buah Speed Boat dan Kapal Motor XXX-1016 milik kepolisian, juga dikerahkan untuk menolong para nelayan yang terombang-ambing di laut akibat perahu mereka yang terbalik dan rusak diterjang ombak.

Sejumlah relawan dari unsur TNI/Polri, BNPB, PMI, SAR, RAPI, Tagana, Pramuka, Senkom, dengan sigap bahu-membahu membantu para korban yang berjatuhan kedalam ambulan, lalu dengan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara, korban luka ringan dibawa ke tenda darurat yang disediakan PMI.

Tak lama berselang, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel), Nanang Ermanto, didampingi Direktur Penanggulangan Bencana Kemendagri, Alfius Dailani, Kasubdit Direktorat Perencana Siaga BNPB RI, Dra. Eni Supartini, serta sejumlah Pejabat Struktural di Lingkungan Pemkab Lamsel, menghampiri korban yang telah di evakuasi kedalam tenda darurat.

Demikian gambaran simulasi “gempa bumi dan tsunami” yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan dengan melibatkan 400 (empat ratus) personel, dipusatkan di lokasi Wisata Kuliner Dermaga TPI Bom Kalianda, Selasa, (06/11/18).

Simulasi yang dilaksanakan oleh BPBD Lamsel, dimaksudkan untuk mengantisipasi, memberikan pembelajaran kepada masyarakat bagaimana cara kita menyelamatkan diri, memberikan pertolongan bagi para korban ketika bencana terjadi, sehingga dapat meminimalisasi jumlah korban yang terdampak akibat bencana, mengingat Lampung Selatan merupakan daerah yang rawan terhadap bencana.

Nanang Ermanto sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, simulasi ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kerawanan dan ancaman terjadinya bencana.

Lebih jauh, Nanang mengatakan, antisipasi dini dalam bentuk simulasi bencana seperti ini menjadi arti penting bagi kita, sebab, berbicara bencana, tentu kita tidak bisa luput dariNYA. Dan disisi lain, juga tidak berharap bencana datang dalam kehidupan kita.

“Tentunya bencana itu tidak kita inginkan, akan tetapi, segala kemungkinan, kita harus tau dan faham bagaimana tatacara penanggulangan bencana. Sehingga jika benar-benar terjadi bencana, kita telah siap, dan tidak panik untuk bagaimana kita menyelamatkan diri” jelas Nanang.

“Simulasi ini juga diharapkan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat siaga dan tanggap dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana yang datang” bebernya.

Sementara itu, Direktur Penanggulangan Bencana Kemendagri, Alfius Dailani mengapresiasi Pemkab Lamsel yang telah menyelenggarakan simulasi gempa bumi dan tsunami.

“Negara harus hadir ketika masyarakat terkena musibah. Pemerintah harus berada di depan ketika ada bencana. Negara punya kewajiban untuk melindungi bangsa dan negara serta seluruh masyarakat Indonesia” ungkap Dailani. (Arya)

Share

BERITA TERBARU