Hanuang.com

BBHAR Lamsel Hadiri HUT Ke – 50 Tahun PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran

Hanuang.com – Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Merik Havit, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) yang digelar di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa, (10/1/2023).

Acara yang juga dihadiri oleh puluhan ribu kader dari berbagai daerah mendatangi JIExpo Kemayoran Jakarta untuk menghadiri puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50.

Kemudian anggota Partai yang tidak ke Jakarta bisa menonton siaran langsung melalui channel Youtube Partai atau melalui Siaran Langsung dari TV ONe. Pada malam hari akan dilakukan siaran ulang Pidato ibu Megawati di CNN dan Kompas TV.

Sebagai pembuka, kelompok marching band menampilkan musik dan kibaran bendera untuk memeriahkan acara dan menyambut Megawati, Jokowi, dan Ma’ruf Amin memasuki panggung utama.

Acara HUT ke-50 partai berlambang banteng moncong putih itu juga dihiasi aksi penerjun payung yang membawa bendera Merah Putih dan bendera PDI Perjuangan dan mendarat di lapangan utama JIExpo.

Merik Havit sangat bersyukur dan antusias dapat hadir bersama ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Selatan Bapak H. Nanang Ermanto beserta rombongan.

“Karena ini moment yang saya nanti-nantikan sebagai kader partai, untuk bisa bertatap muka langsung dengan para senior partai dan ketua umum tentunya” bebernya.

Lanjutnya, apa yang disampaikan oleh Ketum Megawati, akan dipegang teguh dan amalkan dalam menjalani tugas partai ditengah-tengah masyarakat.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya merilis Perintah Harian Ketua Umum PDI Perjuangan, di Jakarta.

Perintah Harian dilatari pemikiran, HUT ke-50 partai politik (parpol) pemegang rekor pemenang pemilu dua kali berturut-turut pascareformasi 2014 dan 2019 ini, merupakan momentum sangat penting menggelorakan semangat juang partai.

Dengan melihat seluruh perjalanan kepartaian dari pembentukan PNI (Partai Nasional Indonesia) 4 Juli 1927; pembentukan PDI 10 Januari 1973, hingga menjadi PDI Perjuangan, Presiden ke-5 RI ini menekankan pointer tersebut dengan menggunakan diksi “panggilan sejarah”.

Mega mengatakan itu guna menjawab panggilan sejarah PDI Perjuangan bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia, yakni :

  1. Perkokoh Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945; NKRI; dan Bhinneka Tunggal Ika.
  2. Genggam tangan persatuan dengan rakyat, dan jadikan PDI Perjuangan sebagai kekuatan pemersatu bangsa, dan solid bergerak menyatu dengan rakyat guna memenangkan Pemilu 2024.
  3. Terus nyalakan semangat api perjuangan nan tak kunjung padam dalam seluruh aspek kehidupan, khususnya membangun semangat juang dari kalangan petani, nelayan, dan buruh untuk diorganisir menjadi pilar-pilar kekuatan nasional Indonesia bagi terwujudnya Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
  4. Wujudkan semangat dan roh perjuangan partai agar menjadi satu kekuatan yang solid bergerak ke bawah membangun semangat juang rakyat, sebab rakyatlah pemegang kedaulatan politik tertinggi kekuasaan pemerintahan negara.
  5. Hadirkan program kongkrit di tengah rakyat melalui gerak kebudayaan membangun jati diri bangsa; gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan gerakan meningkatkan taraf kehidupan rakyat.
  6. Lanjutkan langkah rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan secara sistemik, dan secara sungguh-sungguh menyerap seluruh aspirasi rakyat untuk menjadi kebijakan publik, serta terus perkuat 5 Mantap Partai, yakni mantap ideologi, organisasi, kader, program, dan sumber daya Partai, serta mendorong penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kedepankan riset dan inovasi”. (DMP)

Share

BERITA TERBARU