Hanuang.com – Gubernur Jambi Non Aktif, Zumi Zola dituntut hukuman pidana penjara selama 8 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.
Zumi dianggap jaksa terbukti menerima gratifikasi serta memberi suap.
Dengan adanya tuntutan tersebut, Zumi Zola memohon kepada Majelis Hakim agar diberikan tuntutan yang ringan dan direndahkan tuntutan desanya karena terkait terpuruknya ekonomi Gubernur Jambi Non Aktif tersebut.
“Saya memohon agar mendapatkan hukum seringan-ringannya dan tuntutan denda yang dijatuhkan rendah karena ekonomi saya sudah terpuruk,” ujar Zumi Zola menangis membacakan nota pembelaan (pleidoi), Kamis, (22/11/18).
Dalam membacakan Nota Pembelaan, Zumi Zola menangis saat menyinggung anak dan keluarganya. Karena dirinya mengaku sedih selama berada di ruang tahanan yang memisahkan dengan anak dan keluarga.
“Saya pernah menulis, merasa sedih dan terpukul saat masuk tahanan karena tidak pernah terbayang dalam hidup saya. Kehidupan dalam tahanan tidak terbesit sedikit pun dimata dan kepala saya. Waktu itu saya langsung tertuju istri, anak dan keluarga saya” bebernya dengan muka sedih dan meneteskan air mata.
Diketahui dalam nota pembelaannya, Zumi Zola menyebutkan bahwa Apif Firmansyah yang menyusun strategi kemenangan dirinya saat Pilkada Jambi.
Apif Firmansyah selalu mendekati tokoh dan kontraktor selama Pilkada Jambi. Namun hal itu menjadi boomerang bagi dirinya untuk membayar balas budi.
“Berbagai tuntutan untuk minta agar saya membalas budi bermunculan saat saya mulai menjabat Gubernur Jambi. Ada yang mengaku tim sukses, keluarga. Namun jika permintaan agar mereka mendapat fasilitas berupa pengerjaan proyek dan sebagiannya saya penuhi, maka saya akan dibelenggu dan dikunci kepada dinas yang berada di bawah saya,” tutur dia.
Zumi juga menjelaskan bahwa selama aktif menjabat Gubernur Jambi, selalu menghindari interaksi dengan kontraktor dan pimpinan DPRD Jambi agar tidak terjadi penyuapan antara pihak eksekutif dengan pihak lain.
“Ternyata apa yang saya dan staf saya untuk mencegah adanya permintaan tidak berhasil,” kata Zumi menangis.
“Berdasarkan hal ini, agar fakta ini jadi pertimbangan saya bukan aktor utama. Kami bukan pihak yang aktif berusaha melakukan penyuapan tetapi selalu berusaha menghindari, jelas Zumi. (Arya)
Sumber (detik.com)