Hanuang.com

Banyaknya Kecelakaan Kerja, Komisi III DPRD Lamsel Kunjungi PT. BLJ Natar

Hanuang.com – Komisi III DPRD Lampung Selatan (Lamsel), melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan pertambangan milik PT Bangun Lampung Jaya (BLJ) di Dusun Sumber Sari, Desa Mandah, Kecamatan Natar, Selasa, (19/01/21).

Dalam kunjungannya, rombongan Komisi III dipimpin langsung oleh Ketua Sulastiono dan Wakil Ketuan Waris Basuki beserta sejumlah anggotanya itu didampingi Camat Natar, Eko Irawan, dan Lafran Habibi Plt Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) serta Kades Mandah yang diwakili Sekdes setempat.

Hal tersebut dilakukan menindaklanjuti laporan warga terkait adanya korban akibat ledakan tabung penampungan bahan cairan berbahaya disebuah pabrik pengolahan pengolahan pertambangan di Natar, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan, Komisi III meminta pihak perusahaan untuk lebih mengedepankan keselamatan pekerja, dan memberikan pertanggungjawaban atas kejadian yang mengakibatkan 3 orang meninggal dan 2 orang pekerja lainnya yang mengalami luka kritis.

“Sangat miris sekali, setelah mendapatkan laporan dan berita yang beredar atas musibah yang menimpa korban, ini akibat tidak kehati-hatian dan kurangnya standard keselamatan pekerja” kata Waris Basuki, selaku Wakil Ketua komisi III DPRD Lampung Selatan dari fraksi Gerindra.

“Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, kami minta perusahaan ini agar dihentikan sementara dalam pengoperasiannya hingga permasalahan selesai” imbuhnya.

Ketua Komisi III, Sulastiono menegaskan agar pihak perusahaan untuk lebih mengutamakan keselamatan pekerja dan memperhatikan limbah yang dihasilkan dari pabrik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

“Jika hal ini tidak menjadi perhatian khusus dari pihak perusahaan, maka kami tidak segan-segan merekomendasikan ke pihak perizinan maupun Dinas Lingkungan Hidup, untuk mengevaluasi terkait pengoperasiannya untuk dibekukan” tegas politisi dari PDI-Perjuangan itu.

Disamping itu, Komisi III juga meminta pihak perusahaan harus benar-benar bertanggungjawab dan memberikan kompensasi terhadap para korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka.

Sementara itu pimpinan perusahaan PT. BLJ Bagian Divisi lingkungan, Hansen mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan kompensasi atau uang duka kapada keluarga korban yang meninggal maupun yang mengalami luka kritis.

“Kami bersama pihak keluarga korban telah membicarakan atas musibah yang menimpa kami maupun pihak keluarga korban untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan” kata dia.

“Pihak perusahaan juga telah membantu biaya pemakaman dan biaya lainnya bagi korban yang meninggal, sedangkan untuk korban yang kritis kami telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dalam pembiayaan perawatan di rumah sakit” imbuhnya.

Ditempat yang sama Sekertaris desa setempat, Yudi Ismail, melalui surat permohonan menyampaikan rasa keberatan akan dilakukan Peledakan batu oleh PT. BLJ Berdasarkan surat perihal pelaksanaan ledakan Batu yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23 Januari 2021 di lokasi tambang setempat.

Dikatakan, dengan adanya konflik masyarakat di lingkungan perusahaan terhadap perusahaan PT. BLJ dan PT. Bleaching Earth yang belum terselesaikan dengan memediasi di Balai Desa Mandah dan di Kantor Camat Natar, dan sampai sekarang tidak ada titik temu antara masyarakat dan pihak perusahaan.

“Oleh karena itu kami dari pihak Desa Mandah menyampaikan permasalahan ini kepada Uspika yang berada di Kecamatan Natar, untuk ditindaklanjuti agar konflik ini terselesaikan” pungkasnya. (Red)

Share

BERITA TERBARU

BERITA LAINNYA