Hanuang.com – Terbukti menerima uang Rp 530 juta, Anggota KPU Bandar Lampung, Fery Triatmojo dipecat oleh DKPP RI, Selasa, (03/09/2024).
Ketua DKPP RI Heddy Lugito mengatakan Fery terbukti melanggar kode etik sebagai penyelenggara Pemilu 2024 dengan menjalin komunikasi dan berkomitmen kepada peserta Pemilu. Fery disebut telah menerima uang untuk bisa mendongkrak suara caleg dalam pileg lalu.
“Bahwa telah diduga adanya pengkondisian suara pemilih untuk Erwin Nasution (pelapor) agar dapat terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Bandar Lampung. Berdasarkan pengakuan calon legislatif tersebut pada pemberitaan sebagaimana di atas, Fery Triatmojo telah menerima imbalan uang sejumlah Rp 530 juta,” katanya Heddy dalam surat putusan nomor 83-PKE-DKPP/V/2024.
Polda Lampung : “Akan Ditindaklanjuti Jika Ada Laporan”
Terpisah, Polda Lampung menyatakan belum menerima laporan terkait dugaan gratifikasi atau suap dalam pengerekan suara calon legislatif (caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah mengatakan hingga saat ini belum ada laporan yang masuk terkait dugaan gratifikasi tersebut.
“Belum ada laporan yang masuk,” kata Umi di Mapolda Lampung, Rabu (4/9/2024).
Umi menjelaskan, kasus pengerekan suara caleg ini muncul setelah Bawaslu Lampung mengadukannya ke Gakkumdu pada masa Pileg 2024.
Namun, terkait dugaan gratifikasi atau suap dari caleg bernama Erwin Nasution, Umi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan yang diterima.
Karena itu, Umi mengaku belum bisa memberikan banyak informasi mengenai perkembangan kasus ini.
Meski demikian, ia memastikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti jika ada laporan yang masuk terkait dugaan gratifikasi tersebut.
“Jika ada laporan masuk, pasti akan kami terima dan ditindaklanjuti oleh unit tindak pidana korupsi. Namun hingga saat ini, belum ada laporan yang diterima,” ujarnya.
Dalam sidang DKPP pada Senin (2/9/2024), terungkap bahwa ada empat orang yang diduga menerima uang dari caleg Erwin Nasution.
Keempat orang tersebut adalah Fery Triatmojo, anggota KPU Bandar Lampung yang diduga menerima uang sebesar Rp 530 juta.
Lalu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kedaton Heri Hilman Rizal yang diduga menerima Rp 130 juta, Ketua Panwascam Kedaton Erwin Aruan sebesar Rp 50 juta, dan Ketua Panwascam Way Halim Septoni Permadi yang juga menerima Rp 50 juta.
Meskipun Erwin Nasution telah melaporkan adanya pemberian uang terkait pengerekan suara, Bawaslu Lampung hanya mengadukan Fery Triatmojo atas pelanggaran kode etik.
Sementara itu, Ketua PPK Kedaton, Ketua Panwascam Kedaton, dan Ketua Panwascam Way Halim telah diberhentikan setelah dilakukan pemeriksaan internal oleh KPU dan Bawaslu Bandar Lampung. (Arya)