Hanuang.com – Dialog interaktif Wakapolda Lampung, Brigjenpol Sudarsono, SH, M. Hum yang digelar di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan (Lamsel) siang tadi (17/9), berlangsung seru.
Dalam dialog tersebut, diisi dengan sejumlah pertanyaan masyarakat dan mahasiswa mengenai sejumlah persoalan di Lamsel.
Seperti halnya, adanya indikasi penngeksploitasian pasir disekitar Gunung Anak Krakatau (GAK). Selain itu, kebakaran lahan yang terjadi di puncak Gunung Rajabasa.
Pertanyaan dari perwakilan mahasiswa, Ketua Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan (Himals), Ujang Abdul Azis menyampaikan, indikasi penhedotan pasir di sekitat GAK semestinya menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Sebab, mengenai dampaknya, tidak dirasakan masyarakat saat ini, namun akan dialami dikemudian hari.
Selain Ujang, salah seorang masyarakat juga mengatakan, mengenai kebakaran lahan di puncak Gunung Rajabasa itu, bagaimana langkah Pemerintah dan Kepolisian serta pihak lainnya untuk mengatasi dan mengantisipasi kebakaran tersebut?
Menanggapi pertanyaan Ujang, Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto menyatakan, terkait perusahaan yang hendak menyedot pasir, dirinya mengaku tidak tahu menahu mengenai legalitas perizinannya.
“Karena, izin dari perusahaan itu terjadi di tahun 2015. Sementara, saya menjabat dari tahun 2018, baru setahun saya ini menjabat. Saya memang tidak tahu,” elak Nanang.
Sementara, menanggapi soal kebakaran lahan di Puncak Gunung Rajabasa, Kapolres Lamsel AKBP M Syarhan menjelaskan, dirinya yang dibantu sejumlah masyarakat telah meninjau lokasi kebakaran.
Dengan persediaan alat seadanya, pihaknya mendaki Gunung Rajabasa untuk memadamkan api. Ia mengaku, seluruh pendaki hanya membaka air dengan botol yang dibawa berjalan kaki.
“Sebab lokasinya di puncak gunung. Siapa yang mampu membawa mobil Damakar keatas. Tapi Alhamdulillah, dengan alat seadanya kita bisa memadamkan api,” lanjut Syarhan.
M Syarhan juga menambahkan, selain air, yang dibawa seluruh pendaki saat itu adalah kayu. Itu digunakan untuk pemukul api atau bara yang tengah menyala.
“Bersyukur, baru sekitar 1000 metee persegi lahan yang terbakar. Kita berhasil memadamkan,” ujarnya.
Disisi lain, sejumlah masukan juga ditanamkan kepada masyarakat oleh Wakapolda Lampung, Brigjenpol Sudarsono. Intinya, dalam arahan Wakapolda baru itu, untuk terus merajut kesatuan pasca Pemilu 2019 lalu. (Arya/Doy)