Hanuang.com – Di tengah derasnya hujan yang mengguyur wilayah Bumi Khagom Mufakat, semangat para perempuan tangguh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lampung Selatan tak surut sedikit pun. Mereka tetap antusias mengikuti Pelatihan Penyusunan Menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Anak Balita, yang mengusung tema “Peningkatan Kreativitas dan Kesejahteraan Anggota DWP dan Masyarakat Lampung Selatan.”
Kegiatan yang dipusatkan di Aula PKK Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (29/10/2025), dibuka secara resmi oleh Ketua DWP Lampung Selatan, Ratna Yanuana Supriyanto, dan turut dihadiri oleh jajaran pengurus DWP, para tamu undangan, serta puluhan peserta dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Dalam sambutannya, Ratna Yanuana menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh peserta yang tetap hadir meski di tengah cuaca kurang bersahabat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi generasi penerus bangsa.

“Hari ini saya merasa bangga berdiri di tengah para perempuan tangguh, para istri ASN, para ibu bangsa, yang tidak hanya mendukung dari belakang, tetapi ikut bergerak di garis depan pembangunan manusia di Lampung Selatan. Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang bagi generasi kita,” ujar Ratna.
Menurut Ratna, pelatihan penyusunan menu PMT memiliki dasar yang kuat dan sejalan dengan program nasional pencegahan stunting, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), serta RPJMD Kabupaten Lampung Selatan yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama pembangunan.
Ia menjelaskan, masa balita merupakan masa emas (golden age) yang sangat menentukan kualitas generasi bangsa di masa depan. Pada fase ini, pemberian makanan tambahan (PMT) menjadi intervensi gizi paling efektif untuk mencegah stunting dan kekurangan gizi.
“Namun kita masih menghadapi kenyataan bahwa angka stunting di beberapa wilayah masih cukup tinggi. Bukan hanya karena kurang pangan, tetapi karena kurangnya pengetahuan tentang menu seimbang dan pengolahan pangan lokal yang bergizi,” terangnya.

Ratna menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya untuk membekali para peserta dalam menyusun menu PMT yang tepat guna, berbasis bahan lokal, murah, sehat, dan bergizi seimbang. Ia menambahkan, isu gizi kini bukan lagi sekadar urusan dapur, tetapi telah menjadi isu strategis dalam pembangunan manusia dan ketahanan bangsa.
“Ketika seorang ibu cerdas dalam menyusun menu anaknya, maka ia sedang menyiapkan generasi unggul yang kelak akan memimpin daerah ini. Dari dapur, ibu-ibu sedang membangun bangsa,” ungkap Ratna penuh semangat.
Sebagai penutup, Ratna mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, aktif berbagi pengalaman, dan terus berinovasi dalam mengolah bahan pangan lokal.
“Mari kita buktikan bahwa Dharma Wanita Persatuan Lampung Selatan bukan hanya organisasi pendamping, tetapi motor penggerak perubahan sosial. Bersama, kita wujudkan keluarga sehat, generasi kuat, dan Lampung Selatan yang berdaya saing,” tutupnya. (Arya)